Tuhan membuka jalan

dari Wycliffe Australia

“Saat orang-orang membaca Alkitab dalam bahasa Melayu Ambon, rasanya seperti Tuhan berbicara langsung ke hati mereka dengan bahasa yang paling mereka pahami.” — Olce Saleky, Ambonese Malay Scripture Engagement Team

David dan Lilian Saxby dari Wycliffe Australia

•••

Kota Ambon di Indonesia bagian timur sudah tidak asing lagi dengan grand opening dan official launches (peluncuran resmi). Selama kami berada di sini sebagai fasilitator penerjemahan, kami sudah melihat kemegahan dan upacara untuk jembatan baru, hotel, pusat perbelanjaan, supermarket, restoran, dan banyak lagi.

Pada bulan September 2022, diadakan peluncuran yang berbeda dan lebih signifikan. Seorang anak laki-laki meniup cangkang keong, mengumumkan kepada semua orang bahwa sesuatu yang istimewa akan segera terjadi. Sebuah band tradisional menghentikan arus lalu lintas saat mereka berbaris di jalan utama menuju gereja. Turut serta dalam prosesi tersebut ada delapan anggota tim penerjemah Perjanjian Baru Melayu Ambon, masing-masing membawa sebuah kitab yang pembuatannya makan waktu dua puluh tahun. Perjanjian Baru Melayu Ambon yang baru diterbitkan diserahkan ke gereja dan secara resmi didukung oleh pemimpin Kristen paling berpengaruh di Ambon.

Upacara itu penting secara budaya dan strategis. Masyarakat Ambon menghargai simbolisme sebuah acara resmi dan dukungan gereja terhadap terjemahan tersebut sangat penting agar dapat diterima dan digunakan secara berkelanjutan. Kami merasa sangat diberkati karena dapat menjadi bagian dari acara sekali seumur hidup ini. Ini penting bagi kami karena kami berdua merasa senang menjadi bagian dari tim yang mengerjakan terjemahan ini. Kami sudah melewati suka dan duka, dan melihat sekilas dampak dari Kitab Suci yang diterjemahkan ke dalam bahasa Ambon sepanjang proses penerjemahan. Namun hal ini jauh lebih penting bagi masyarakat Ambon yang kini mempunyai Perjanjian Baru dalam bahasa mereka sendiri.

Kekristenan masuk ke Ambon dan ke Kepulauan Rempah-rempah di sekitarnya pada abad ke-16, dan gereja sudah mapan di wilayah ini. Gereja-gereja umumnya menggunakan bahasa nasional Indonesia untuk Alkitab dan seluruh aspek pelayanan, yang berarti ada banyak orang Ambon menjalani iman mereka masih dalam bahasa kedua, ketiga, atau bahkan keempat. Akibatnya, bahasa dapat menjadi hambatan besar dalam memahami Injil.

Dua puluh lima tahun yang lalu, sebelum kami bergabung dengan proyek ini, tidak ada yang mengira bahwa proyek penerjemahan Alkitab dalam bahasa Ambon akan berhasil. Namun Tuhan membuka jalan agar hal itu terjadi. Selama bertahun-tahun, proyek ini menghadapi banyak kendala dan kemunduran. Kami diguncang gempa dan dilanda banjir dua kali. Staf penerjemah datang dan pergi. COVID menunda rencana publikasi selama dua tahun. Pembatasan perjalanan membuat kami bahkan tidak tahu apakah kami dapat menghadiri peluncuran resminya. Sekali lagi, Tuhan membuka jalan.

Cerita tentang peresmian Alkitab orang Ambon diambil dari terbitan Wycliffe Australia, Wycliffe Today. Video dedikasinya diproduksi oleh Wycliffe Australia. 

 

Keadaan Amanat Agung

Dua ahli Aliansi merefleksikan laporan penting dari the Lausanne Movement [Gerakan Lausanne]

Baca selengkapnya

Aliansi dan tahun di hadapan kita

Menatap tahun 2023 bersama Stephen Coertze, direktur eksekutif Aliansi Wycliffe Sedunia

Baca selengkapnya

Merefleksikan hari Sabat

Sebuah percakapan dengan Susi Krueger, direktur Wycliffe Jerman

Baca selengkapnya