Hari Doa Sedunia untuk Penerjemahan Alkitab

11 November 2024

Alkitab menjelaskan dengan jelas bahwa Allah menginginkan kita hidup dengan sepenuhnya (Yohanes 10:10), Dia menginginkan kita berbuah (Yohanes 15:5, Galatia 5:22-23) dan merasakan sukacita (Mazmur 16:9-11). Dia adalah Bapa yang baik yang senang memberikan pemberian yang baik kepada anak-anak-Nya (Matius 7:11). Namun begitu sering karena cara kita bekerja dan karena kita seringkali tidak istirahat sebanyak yang seharusnya, kita menjadi lelah dan putus asa. Mari kita bersama-sama melihat apa yang dikatakan Yesus tentang bagaimana kita dapat lebih baik bertumbuh ke dalam kesempurnaan dan kelimpahan.

Anggur tergantung di pokok anggur di Tajikistan. Foto: Marc Ewell (2016)

Lebih awal di tahun ini, tim advokasi doa Aliansi mengadakan retret virtual. Setelah beberapa hari merenungkan Yohanes 15:1-17 di mana Yesus menyebut dirinya sebagai Pokok Anggur dan kita sebagai ranting-ranting, salah satu anggota tim berkata kepada saya, 'Saya belum pernah melihat pokok anggur dengan hanya satu ranting. Sulit untuk berbuah dalam kesendirian. Ranting-ranting tumbuh berdampingan dan berbuah bersama. Bahkan ada ranting-ranting besar yang menyokong ranting-ranting kecil dan membantu mereka menghasilkan buah. Semuanya bergantung pada Allah.' Kami mengundang Anda untuk bergabung dengan kami dalam merenungkan keterhubungan kita sebagai individu dan organisasi sebagai ranting-ranting pada pokok anggur bersama-sama. Pertumbuhan rohani dapat dilihat sebagai aktivitas individual dalam beberapa budaya. Namun, sama seperti Alkitab menyebutkan gereja sebagai tubuh Kristus (Roma 12:4-5), kita tahu bahwa Aliansi adalah sebuah komunitas organisasi yang saling terhubung dan kita percaya bahwa sebagian kekuatan kita berasal dari keterhubungan tersebut.

Saat kita berusaha untuk bertumbuh bersama, kami mengundang Anda untuk mempertimbangkan dan merenungkan hal berikut:

1. Apakah Identitas Kita?

ay 1 Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. 2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

ay 5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.

Saat kita merenungkan Yohanes 15:1-17, ini adalah kesempatan yang baik untuk mengingat kembali siapa kita di dalam Kristus. Kita bukanlah pokok anggur (Yesus) maupun pengusahanya (Bapa). Kita adalah ranting-ranting dari pokok anggur dan tanggung jawab kita adalah untuk tetap, berada nyaman di sana, dan tetap terhubung dengan pokok anggur. Pokok anggur memberi kita nutrisi dan membantu kita bertumbuh. Pengusahanya membersihkan kita dan membuat kita berbuah. Penting bagi kita untuk tidak terlalu memikul tanggung jawab pada diri sendiri dengan mencoba mengambil peran pengusahanya atau keseluruhan tanaman, maupun memisahkan diri dari bagian lainnya dari pokok anggur. Kita dapat mendukung ranting-ranting yang lebih lemah dan membantu mereka tumbuh dalam cara yang memungkinkan mereka tetap terhubung dengan pokok anggur.

Renungkan: Langkah-langkah praktis apa yang akan membantu kita tinggal di dalam-Nya?

Berdoa:

  • Puji Tuhan karena Dia telah memilih kita dan menjadikan kita anak-anak-Nya. 
  • Bersyukur pada-Nya atas apa yang telah Dia lakukan untuk kita dan melalui kita bersama-sama dalam misi-Nya.
  • Bersukacita bahwa meskipun disiplin dan pemangkasan tidak pernah nyaman, melalui hal-hal ini kita dapat merasakan kebaikan Allah dan menjadi lebih berbuah.

2. Bagaimana kita dapat menumbuhkan ketergantungan pada Allah? 

ay 5 mengatakan, Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

Terkadang kita begitu sibuk melayani sehingga kita lupa bahwa misi adalah milik Allah dan peran kita adalah bermitra dengan-Nya. Di manakah kita bergantung pada Allah gantinya bersandar kepada pengertian kita sendiri' (Amsal 3:5-6)? Ini tidak selalu nyaman tetapi kita perlu sepenuhnya bergantung pada Allah karena di luar Dia kita tidak bisa melakukan apa pun.

Renungkan: Bagaimana saya bisa mendorong komunitas saya untuk lebih bergantung pada Allah secara lebih mendalam?

Minta kepada Allah untuk menunjukkan kepada kita dalam hal-hal apa Dia menginginkan kita untuk lebih bergantung pada-Nya.

Apakah kita percaya bahwa misi adalah milik Allah dan Dia akan memberikan segala yang Dia butuhkan untuk menyelesaikan misi-Nya?

Berdoa:

  • Beritahu Allah bagaimana kita membutuhkan-Nya untuk memimpin, membimbing, melengkapi, dan memampukan kita dalam pelayanan-Nya. 
  • Berdoa, sebagai ungkapan dari ketergantungan kita, tentang semua harapan, tujuan, dan impian 'yang mustahil' kita.
  • Dengarkan suara-Nya untuk menunjukkan kepada kita jalan-Nya.

3. Seperti apakah berbuah banyak itu?

ay 16 mengatakan, Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Kita dapat memuji Allah bahwa Dia telah memilih kita. Dia telah memilih kita untuk berbuah dan berpartisipasi dengan-Nya dalam misi-Nya.

Pohon tumbang di Inggris. Foto: Jo Johnson

ay 6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

Kita hanya dapat berbuah sebagai bagian dari pokok anggur.

Renungkan: Dalam hal-hal apa kita berisiko terpisah dari pokok anggur? Bagaimana kita dapat mendorong satu sama lain untuk tetap tinggal dalam kasih Allah?

Berdoa:  

  • Minta kepada Allah untuk membantu kita tetap tinggal dalam kasih-Nya.
  • Berdoa untuk diri kita sendiri, staf dalam organisasi kita, mitra lokal, dan mitra internasional agar berbuah.
  • Berdoa agar orang-orang di sekitar kita dan di komunitas tempat kita bekerja akan melihat Kristus melalui hidup kita.

4. Apa tujuan dari berbuah?

ay 8 Jika kamu berbuah banyak dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku. Ini membawa kemuliaan besar bagi Bapa-Ku.

Ada perbedaan antara produktivitas dan menghasilkan buah. Produktivitas adalah:

tingkat di mana sebuah perusahaan atau negara membuat barang, biasanya dinilai sehubungan dengan jumlah orang dan jumlah bahan yang diperlukan untuk membuat barang tersebut.

Kelimpahan rohani adalah menjadi lebih seperti Yesus (Galatia 5:22-23). Dengan tetap tinggal bersama Kristus, dalam persatuan kita menunjukkan kepada orang lain kepada Allah. Yesus berdoa ini untuk kita tepat sebelum Dia pergi ke salib (Yohanes 17:20-23).

Renungkan: Dalam hal-hal apa kita berisiko menghabiskan lebih banyak energi dalam produktivitas daripada menjadi lebih seperti Kristus? 

Bagaimana kita dapat memprioritaskan untuk menjadi lebih seperti Kristus, untuk membawa kemuliaan bagi Allah di tengah menjalankan tanggung jawab kita?

Bagaimana kita dapat mempromosikan persatuan?

Berdoa: 

  • Memohon kepada Allah untuk membawa kemuliaan bagi nama-Nya di seluruh gerakan penerjemahan Alkitab. 
  • Berdoa untuk mitra dan orang lain di Aliansi dalam konteks di mana menjadi terbuka tentang iman mereka adalah sulit.
  • Minta kepada Allah untuk membawa perdamaian ke daerah-daerah di mana pelayanan sulit karena perang, ketidakstabilan, dan bentuk lain dari perlawanan, dan untuk mendukung rekan-rekan yang bekerja di daerah-daerah tersebut.

5. Bagaimana kita tetap tinggal dalam kasih Allah? 

ay 9 "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu. tinggallah di dalam kasih-Ku itu. 10Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. 11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. 

Bagian dari bertumbuh dalam Kristus adalah ketaatan yang berani terhadap firman-Nya dan terhadap apa yang kita rasakan Dia katakan kepada kita. Dalam ketaatan itu kita mengalami kuasa-Nya dan kita menyingkirkan hal-hal yang menghambat kita. (Ibrani 12:1) Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.  

Renungkan:  

Di mana kamu merasakan undangan Allah untuk komitmen dan ketaatan yang diperbarui?

Kita adalah kumpulan ranting yang sangat beragam namun bagian dari satu pokok anggur yang sama. Bagaimana kita dapat "tinggal" bersama dalam keragaman kita? 

Mazmur 16:9-11 mengingatkan kita bahwa kita menemukan sukacita di hadirat Allah. Bagaimana kita dapat menumbuhkan sukacita dalam komunitas kita?

Berdoa:   

  • Bertobat jika Anda perlu lakukan.
  • Minta kepada Allah untuk menebus situasi yang sulit yang terjadi akibat kegagalan untuk taat.
  • Perbaharui komitmen kita untuk ketaatan yang berani dan menghabiskan waktu dalam hadirat Allah.
  • Berdoa bagi staf, mitra, proyek, dan orang lain dalam gerakan penerjemahan Alkitab agar memiliki komitmen yang tidak pernah surut terhadap ketaatan dan untuk diisi dengan sukacita Allah sebagai hasilnya.

 

Hari Doa Sedunia 2024

Sumber daya

01/2025 Global

AI, Penerjemahan Alkitab dan Pertemuan Global

Teknologi yang berdampak pada penerjemahan Alkitab juga terbukti menjadi alat yang berguna (dan menyenangkan) bagi para delegasi di Johannesburg.

Baca selengkapnya

Sukacita, lalu kesedihan di Indonesia dan Benin

Injil dalam bahasa Kalumpang diluncurkan secara resmi pada tanggal 31 Oktober 2024, hari yang menandai peringatan reformasi gereja di Indonesia. Perayaan ucapan syukur dipimpin oleh Pdt. Kalvin Barangan, Ketua Gereja Kristen Sulawesi Barat (GKSB). Ini benar-benar hari yang bersejarah karena sebagian masyarakat Kalumpang mendekap Kitab Suci di dadanya sementara sebagian lainnya mengangkatnya tinggi-tinggi untuk pertama kalinya. Pdt. Kalvin Barangan memfasilitasi pendistribusian Kitab Suci sementara masyarakat bergegas mendapatkannya. Sekitar 6.000 kitab Perjanjian Baru di Kalumpang, 60 Alkitab Edisi Pelajaran, dan sekitar 9.000 Alkitab dan komik Alkitab untuk anak-anak dibagikan. Tapi kesedihan menghadang. Di tengah suasana gembira itu, sungguh tak disangka-sangka menjelang tengah malam tanggal 1 November 2024, kami mendapat kabar duka bahwa Ketua GKSB, Pdt. Kalvin Barang, sudah berpulang ke Pemiliknya,” tulis Pendeta Bambang Widjaja, mantan anggota dewan WGA. “Allah yang memberi, Dia juga yang mengambilnya kembali.  Yang jelas, hamba Tuhan yang rendah hati ini sudah menjadi sarana kasih karunia-Nya sepanjang hidup dan pelayanannya,” tambah Bambang. Pendeta Kalvin meninggal karena serangan jantung pada tanggal 1 November, sesudah berkhotbah pada peresmian Alkitab sehari sebelumnya. Gelombang berita mengejutkan tentang kematian ini sampai di Aliansi Pertemuan Global, di Johannesburg. “Saya sedih mendengar berita ini karena Pendeta Kalvin adalah pemeran kunci dalam proyek ini,” kata Budi Santoso, Direktur Eksekutif Kartidaya (organisasi Aliansi di Indonesia) Sesudah 15 tahun penerjemahan, pekerjaan tersebut terhenti. Namun Kalvin memobilisasi kembali tim itu dan meluncurkan kembali proyek tersebut selang jeda tiga tahun.  “Sesudah menerjemahkan Alkitab bersama tim, Kalvin bekerja keras mengatur peresmian tersebut,” kata Budi. “Meskipun dia tidak ada lagi untuk melanjutkan distribusi, kami tidak akan berhenti.”  Budi yakin gereja-gereja di wilayah tersebut akan terus melanjutkan di mana Kalvin berhenti, seraya menambahkan: “Ini bukan pekerjaan kami, ini bukan keinginan kami. Ini pekerjaan Allah dan ini akan terus berlanjut.” Pendeta Bambang Widjaja akan memimpin kebaktian gereja untuk mengenang Pdt. Kalvin Barangan pada hari Senin (4 November).    Satu tewas, yang lainnya terluka dalam kecelakaan tim YWAM Satu orang dinyatakan tewas dan dua lainnya luka-luka kritis menyusul kecelakaan multi-kendaraan yang melibatkan tim YWAM yang sedang kembali ke Benin dari pertemuan regional. Tiga belas orang lainnya yang juga terlibat, selamat dan sudah kembali ke Benin. “Kami tidak dapat merilis nama individu tersebut karena saat ini sudah larut malam, dan anggota keluarganya masih diberitahu,” tulis YWAM pada tanggal 2 November. David Hamilton, delegasi YWAM di Pertemuan Global, sedang memfasilitasi pemulangan jenazah.  Dikenal luas karena pelayanan penginjilan global yang kreatif dan perawatan medis berbasis kapal, YWAM juga bermitra dengan Aliansi melalui pelatihan penerjemahan Alkitab lisan.  Cerita: Isaac Forchie

Baca selengkapnya

01/2025 Afrika

Refleksi Afrika: Potensi pemuda, dan pelatihan

Strategi untuk membawa generasi muda ke dalam gerakan penerjemahan Alkitab dan bagaimana mendefinisikan ulang pengembangan konsultan merupakan beberapa isu yang dibahas oleh para pemimpin Area Afrika pada hari Jumat selama Pertemuan Global 2024. 

Baca selengkapnya