Memberi Kembali kepada Tuhan - Malaysia

Memahami Tujuan Penggalangan Dana

dari Wycliffe Malaysia

Dedikasi Kitab Markus dalam bahasa SEM*, sebuah proyek yang didanai secara lokal. Foto: Wycliffe Malaysia

Penggalangan dana menempati tempat yang signifikan dalam dunia kekristenan. Namun, hal itu sering menimbulkan pertanyaan di kalangan orang percaya. Mengapa kita terkadang ragu untuk meminta dukungan? Mengapa pertukaran uang di antara umat Tuhan ditanggapi dengan rasa takut dan kehati-hatian? Untuk benar-benar memahami esensi dari penggalangan dana Kristen, kita memerlukan pemahaman yang lebih jelas lagi tentang tujuannya.

Penggalangan dana berfungsi sebagai komponen penting dari pelayanan dan penjangkauan, memberdayakan gereja-gereja dan organisasi-organisasi Kristen untuk memenuhi misi mereka dan melayani komunitas mereka. Ambil contoh, Wycliffe Malaysia, yang mulai mengelola proyek penerjemahan Alkitab pada tahun 2019, dengan mengandalkan dana dari organisasi-organisasi mitra. Pada tahun 2021, muncul keperluan untuk menggalang dana secara lokal, yang mengarah pada kesadaran bahwa penggalangan dana memang merupakan suatu "pelayanan". Saat kita mengubah sudut pandang kita dan memandang hal memberi kepada Tuhan sebagai kesempatan, bukan kewajiban, kita menjadi katalis untuk perubahan positif dalam komunitas kita. Sebagai perwakilan dari satu-satunya Allah yang benar, kami memproklamasikan karya-karya-Nya yang luar biasa melalui penggalangan dana.

Memahami penggalangan dana sebagai sebuah pelayanan menuntut rasa percaya yang mendalam kepada Tuhan. Hal itu menuntut kita untuk mengandalkan penyediaan-Nya daripada mengandalkan upaya kita semata-mata. Kebergantungan semacam itu bukan sesuatu yang mudah, tetapi dapat dicapai dengan mengakui bahwa Tuhan adalah sumber utama dari semua sumber daya—Jehovah Jireh kita, Penyedia kita.

Belajar menyampaikan kisah Alkitab dalam bahasa Terbit* & Jaya* selama proyek penceritaan Alkitab lisan lokal pertama mereka. Proyek-proyek ini didanai bersama dengan para mitra. Foto: Wycliffe Malaysia

Membangun hubungan merupakan bagian inti dari penggalangan dana sebagai sebuah pelayanan. Para penggalang dana, yang melihat pekerjaannya sebagai sebuah pelayanan, menginvestasikan waktu dan energi untuk membangun hubungan yang berarti dengan para donatur dan para pendukung. Mereka berusaha memahami hasrat dan minat orang-orang yang berkontribusi, menjalin ikatan antara donatur dan tujuan yang mereka dukung. Selain itu, penggalangan dana sebagai pelayanan mencakup penatalayanan. Mereka yang terlibat dalam pekerjaan ini mengakui tanggung jawab yang  dipikulnya untuk menggunakan sumber daya secara bijaksana dan efektif.

Pada akhirnya, penggalangan dana sebagai pelayanan adalah tentang melayani Tuhan dan sesama. Hal itu menjadi sarana untuk menyampaikan kasih kepada sesama kita dan mewujudkan sesuatu yang nyata berbeda di dunia. Ketika kita melihat penggalangan dana melalui lensa pelayanan, hal itu diubahkan dari beban atau kewajiban menjadi sumber sukacita dan kepuasan. Hal tersebut memberi kita kesempatan yang dapat kita banggakan dan yang kita senang meraihnya.

Dalam memberi, kita mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kita kepada Tuhan atas penyediaan-Nya yang melimpah dalam hidup kita. Ketika kita memberi dengan berkorban, kita mengikuti teladan Yesus, yang memberi teladan tanpa pamrih dan kemurahhatian. Dengan hati yang bersukacita, kita dapat mempercayai penyediaan Tuhan untuk keperluan kita. Dengan berinvestasi dalam Kerajaan Allah dan mendukung penyebaran harapan melalui Injil, kita menjadi mitra Allah dalam misi-Nya untuk menebus dunia dan membawa orang-orang ke dalam hubungan transformatif dengan-Nya. Melalui tindakan kita memberi, kita secara aktif berpartisipasi dalam karya pembaharuan dan transformasi Allah di dunia, menunjukkan kasih dan pengabdian kita kepada-Nya. Kiranya perbuatan kita memberi menjadi persembahan yang harum, persembahan yang menyenangkan, yang membawa hormat dan kemuliaan bagi Tuhan.

* pseudonyms



01/2025 Global

AI, Penerjemahan Alkitab dan Pertemuan Global

Teknologi yang berdampak pada penerjemahan Alkitab juga terbukti menjadi alat yang berguna (dan menyenangkan) bagi para delegasi di Johannesburg.

Baca selengkapnya

Sukacita, lalu kesedihan di Indonesia dan Benin

Injil dalam bahasa Kalumpang diluncurkan secara resmi pada tanggal 31 Oktober 2024, hari yang menandai peringatan reformasi gereja di Indonesia. Perayaan ucapan syukur dipimpin oleh Pdt. Kalvin Barangan, Ketua Gereja Kristen Sulawesi Barat (GKSB). Ini benar-benar hari yang bersejarah karena sebagian masyarakat Kalumpang mendekap Kitab Suci di dadanya sementara sebagian lainnya mengangkatnya tinggi-tinggi untuk pertama kalinya. Pdt. Kalvin Barangan memfasilitasi pendistribusian Kitab Suci sementara masyarakat bergegas mendapatkannya. Sekitar 6.000 kitab Perjanjian Baru di Kalumpang, 60 Alkitab Edisi Pelajaran, dan sekitar 9.000 Alkitab dan komik Alkitab untuk anak-anak dibagikan. Tapi kesedihan menghadang. Di tengah suasana gembira itu, sungguh tak disangka-sangka menjelang tengah malam tanggal 1 November 2024, kami mendapat kabar duka bahwa Ketua GKSB, Pdt. Kalvin Barang, sudah berpulang ke Pemiliknya,” tulis Pendeta Bambang Widjaja, mantan anggota dewan WGA. “Allah yang memberi, Dia juga yang mengambilnya kembali.  Yang jelas, hamba Tuhan yang rendah hati ini sudah menjadi sarana kasih karunia-Nya sepanjang hidup dan pelayanannya,” tambah Bambang. Pendeta Kalvin meninggal karena serangan jantung pada tanggal 1 November, sesudah berkhotbah pada peresmian Alkitab sehari sebelumnya. Gelombang berita mengejutkan tentang kematian ini sampai di Aliansi Pertemuan Global, di Johannesburg. “Saya sedih mendengar berita ini karena Pendeta Kalvin adalah pemeran kunci dalam proyek ini,” kata Budi Santoso, Direktur Eksekutif Kartidaya (organisasi Aliansi di Indonesia) Sesudah 15 tahun penerjemahan, pekerjaan tersebut terhenti. Namun Kalvin memobilisasi kembali tim itu dan meluncurkan kembali proyek tersebut selang jeda tiga tahun.  “Sesudah menerjemahkan Alkitab bersama tim, Kalvin bekerja keras mengatur peresmian tersebut,” kata Budi. “Meskipun dia tidak ada lagi untuk melanjutkan distribusi, kami tidak akan berhenti.”  Budi yakin gereja-gereja di wilayah tersebut akan terus melanjutkan di mana Kalvin berhenti, seraya menambahkan: “Ini bukan pekerjaan kami, ini bukan keinginan kami. Ini pekerjaan Allah dan ini akan terus berlanjut.” Pendeta Bambang Widjaja akan memimpin kebaktian gereja untuk mengenang Pdt. Kalvin Barangan pada hari Senin (4 November).    Satu tewas, yang lainnya terluka dalam kecelakaan tim YWAM Satu orang dinyatakan tewas dan dua lainnya luka-luka kritis menyusul kecelakaan multi-kendaraan yang melibatkan tim YWAM yang sedang kembali ke Benin dari pertemuan regional. Tiga belas orang lainnya yang juga terlibat, selamat dan sudah kembali ke Benin. “Kami tidak dapat merilis nama individu tersebut karena saat ini sudah larut malam, dan anggota keluarganya masih diberitahu,” tulis YWAM pada tanggal 2 November. David Hamilton, delegasi YWAM di Pertemuan Global, sedang memfasilitasi pemulangan jenazah.  Dikenal luas karena pelayanan penginjilan global yang kreatif dan perawatan medis berbasis kapal, YWAM juga bermitra dengan Aliansi melalui pelatihan penerjemahan Alkitab lisan.  Cerita: Isaac Forchie

Baca selengkapnya

01/2025 Afrika

Refleksi Afrika: Potensi pemuda, dan pelatihan

Strategi untuk membawa generasi muda ke dalam gerakan penerjemahan Alkitab dan bagaimana mendefinisikan ulang pengembangan konsultan merupakan beberapa isu yang dibahas oleh para pemimpin Area Afrika pada hari Jumat selama Pertemuan Global 2024. 

Baca selengkapnya