Sukacita Pelayanan dalam Penderitaan

Kisah yang memberikan semangat dan menguatkan Hari Doa Sedunia Wycliffe 2021

John Ommani adalah Manajer Program Regional untuk wilayah pesisir Penerjemahan dan Literasi Alkitab (Bible Translation and Literacy, BTL). Pada tahun 1997, pimpinan BTL memintanya untuk bekerja dengan para panitia bahasa Sabaot untuk merencanakan peluncuran Perjanjian Baru dalam bahasa Sabaot. John harus melakukan perjalanan panjang ke gunung Elgon untuk bertemu dengan panitia peluncuran, dan memutuskan untuk sekaligus mengunjungi ayahnya di rumah sakit.  

"Ketika saya tiba di Kakamega bersama istri dan saudari perempuan saya, kami pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ayah saya. Saya berdoa bersamanya. Ketika saya selesai berdoa, ayah saya mengatakan kepada saya, 'Lanjutkan perjalananmu karena Tuhan telah memanggilmu. untuk melayani dia, tetapi ketika Anda kembali, bersiaplah untuk menjamu pengunjung; karena mereka akan ada banyak.' John segera berlari pulang untuk memberi tahu ibu tirinya bahwa dia harus berada di rumah sakit. Karena dari cara bicara ayahnya, seperti dia tidak akan hidup lebih lama." 

Sementara ibunya dan saudari perempuannya bergegas kembali ke rumah sakit untuk bersama dengan ayahnya, dia melanjutkan perjalanan 11 jam-nya ke gunung Elgon. Karena kurangnya trasnportasi, Omamani harus berjalan 20 km terakhir dari perjalanannya. Ketika ia tiba di Kospiro, sebuah desa kecil di Gunung Elgon, orang pertama yang ia temui berkata, “Kenapa kamu di sini? Tidakkah kamu tahu kalau ayahmu telah meninggal?” Saya terkejut, kata Ommami, “Tanpa saya ketahui, ayah saya meninggal tiga puluh menit setelah saya meninggalkan rumah sakit.”  

Ommani kembali ke rumahnya untuk menguburkan ayahnya. Setelah acara itu, dia kembali ke Gunung Elgon untuk melanjutkan rencana peluncuran. “Ketika tiba saatnya Alkitab dibawa ke temoat peluncuran, saya lupa semua rasa sakit yang saya alami,” katanya. “Saya lupa semua momen sedih yang saya alami. Ketika para wanita datang menari dan menyanyi membawa Alkitab, itu adalah momen yang sangat menggembirakan. Saya menangis. Saya pergi ke belakang pohon dan menangis. Saya tahu apa arti momen itu bagi sebuah komunitas. Seolah-olah Mazmur 126 sedang dipertunjukkan di hadapan saya.”  

Melaju ke rencana peluncuran Perjanjian Baru bahasa Duruma ditahun 2000. Dua hari sebelum acara peluncuran, John menerima berita duka bahwa kakak perempuan keduanya meninggal dunia. “Kematian kakak perempuan saya memaksa saya untuk melakukan perenungan mendalam. Saya bertanya pada diri diri saya sendiri tentang peluncuran yang tiap kali saya rencanakan, seorang anggota keluarga harus mati.”  

Kematian orang yang dikasihinya, tidur di mobil karena ia tidak dapat menemukan tempat untuk tidur, berpergian dengan truk lorry, tidur dalam keadaan lapar adalah beberapa kesusahan yang ia tanggung selama memfasilitasi penerjemahan Alkitab. Hal-hal ini tidak pernah menghalangi John membagikan Firman Tuhan kepada orang-orang yang mana Ia dipanggil untuk melayani mereka. 

Dalam perannya, Ommani membantu dalam merencanakan peluncuran enam Alkitab. Sepanjang jalan, setiap peluncuran Alkitab memiliki akhir yang bahagia setelah beberapa saat yang susah.  

“Ketika saya menoleh ke belakang, pada setiap situasi itu, saya sadar bahwa bukanlah hal yang mudah bagi setiap orang untuk mengakses Firman Tuhan dalam bahasa mereka.” katanya. “Sukacita dari itu semua adalah bahwa dari saat-saat menyakitkan itu, Tuhan mulai berbicara pada saya melalui Kitab Efesus 4:11-16. Kami melakukan apa yang kami lakukan agar umat Tuhan dapat memiliki akses kepada Firman-Nya; untuk membacanya, untuk mendasar di dalamnya sehingga mereka tidak lagi “diombang-ambingkan” [oleh ajaran sesat]. Hal itu menjadi jelas bagi saya bahwa apa yang saya lakukan tidak akan mudah. Saya bersyukur pada Tuhan untuk pelajaran, pengalaman, dan latihan yang saya terima di BTL. Semuanya itu membentuk saya untuk melayani dan berkontribusi di tingkat internasional sebagai Direktur Pelayanan Akses Kitab Suci untuk SIL Internasional.

 

Klik untuk kembali ke:

01/2025 Global

AI, Penerjemahan Alkitab dan Pertemuan Global

Teknologi yang berdampak pada penerjemahan Alkitab juga terbukti menjadi alat yang berguna (dan menyenangkan) bagi para delegasi di Johannesburg.

Baca selengkapnya

Sukacita, lalu kesedihan di Indonesia dan Benin

Injil dalam bahasa Kalumpang diluncurkan secara resmi pada tanggal 31 Oktober 2024, hari yang menandai peringatan reformasi gereja di Indonesia. Perayaan ucapan syukur dipimpin oleh Pdt. Kalvin Barangan, Ketua Gereja Kristen Sulawesi Barat (GKSB). Ini benar-benar hari yang bersejarah karena sebagian masyarakat Kalumpang mendekap Kitab Suci di dadanya sementara sebagian lainnya mengangkatnya tinggi-tinggi untuk pertama kalinya. Pdt. Kalvin Barangan memfasilitasi pendistribusian Kitab Suci sementara masyarakat bergegas mendapatkannya. Sekitar 6.000 kitab Perjanjian Baru di Kalumpang, 60 Alkitab Edisi Pelajaran, dan sekitar 9.000 Alkitab dan komik Alkitab untuk anak-anak dibagikan. Tapi kesedihan menghadang. Di tengah suasana gembira itu, sungguh tak disangka-sangka menjelang tengah malam tanggal 1 November 2024, kami mendapat kabar duka bahwa Ketua GKSB, Pdt. Kalvin Barang, sudah berpulang ke Pemiliknya,” tulis Pendeta Bambang Widjaja, mantan anggota dewan WGA. “Allah yang memberi, Dia juga yang mengambilnya kembali.  Yang jelas, hamba Tuhan yang rendah hati ini sudah menjadi sarana kasih karunia-Nya sepanjang hidup dan pelayanannya,” tambah Bambang. Pendeta Kalvin meninggal karena serangan jantung pada tanggal 1 November, sesudah berkhotbah pada peresmian Alkitab sehari sebelumnya. Gelombang berita mengejutkan tentang kematian ini sampai di Aliansi Pertemuan Global, di Johannesburg. “Saya sedih mendengar berita ini karena Pendeta Kalvin adalah pemeran kunci dalam proyek ini,” kata Budi Santoso, Direktur Eksekutif Kartidaya (organisasi Aliansi di Indonesia) Sesudah 15 tahun penerjemahan, pekerjaan tersebut terhenti. Namun Kalvin memobilisasi kembali tim itu dan meluncurkan kembali proyek tersebut selang jeda tiga tahun.  “Sesudah menerjemahkan Alkitab bersama tim, Kalvin bekerja keras mengatur peresmian tersebut,” kata Budi. “Meskipun dia tidak ada lagi untuk melanjutkan distribusi, kami tidak akan berhenti.”  Budi yakin gereja-gereja di wilayah tersebut akan terus melanjutkan di mana Kalvin berhenti, seraya menambahkan: “Ini bukan pekerjaan kami, ini bukan keinginan kami. Ini pekerjaan Allah dan ini akan terus berlanjut.” Pendeta Bambang Widjaja akan memimpin kebaktian gereja untuk mengenang Pdt. Kalvin Barangan pada hari Senin (4 November).    Satu tewas, yang lainnya terluka dalam kecelakaan tim YWAM Satu orang dinyatakan tewas dan dua lainnya luka-luka kritis menyusul kecelakaan multi-kendaraan yang melibatkan tim YWAM yang sedang kembali ke Benin dari pertemuan regional. Tiga belas orang lainnya yang juga terlibat, selamat dan sudah kembali ke Benin. “Kami tidak dapat merilis nama individu tersebut karena saat ini sudah larut malam, dan anggota keluarganya masih diberitahu,” tulis YWAM pada tanggal 2 November. David Hamilton, delegasi YWAM di Pertemuan Global, sedang memfasilitasi pemulangan jenazah.  Dikenal luas karena pelayanan penginjilan global yang kreatif dan perawatan medis berbasis kapal, YWAM juga bermitra dengan Aliansi melalui pelatihan penerjemahan Alkitab lisan.  Cerita: Isaac Forchie

Baca selengkapnya

01/2025 Afrika

Refleksi Afrika: Potensi pemuda, dan pelatihan

Strategi untuk membawa generasi muda ke dalam gerakan penerjemahan Alkitab dan bagaimana mendefinisikan ulang pengembangan konsultan merupakan beberapa isu yang dibahas oleh para pemimpin Area Afrika pada hari Jumat selama Pertemuan Global 2024. 

Baca selengkapnya