Bertumbuh dalam Keserupaan dengan Kristus - Hari 1
Keserupaan dengan Kristus melalui komunitas
Kata Pengantar Keserupaan dengan Kristus
Anda akan melihat dari jadwal Anda bahwa kami mengadakan sesi Keserupaan dengan Kristus setiap hari di Pertemuan Global. Mengapa menjadi seperti Kristus itu penting? Kita diciptakan untuk mencerminkan kebaikan Tuhan, hidup kita harus mencerminkan kepada orang lain, seperti apa Kristus itu. Kita memilih untuk fokus pada tema ini selama Pertemuan karena ini kesempatan untuk mengembangkan pemahaman kita tentang bagaimana menjadi seperti Kristus sebagai organisasi, bukan hanya sebagai individu. Jadi, tujuan sesi ini ialah untuk membantu kita memikirkan bagaimana kita dapat mendorong organisasi yang kita pimpin atau yang menjadi bagian dari kita untuk mengekspresikan karakter Kristus dengan lebih baik.
Kita akan melakukan hal ini dengan menyelidiki Kitab Suci, mendengarkan kisah-kisah organisasi yang mempunyai fokus pada atribut tertentu dari Kristus, dan terlibat dalam diskusi dan doa.
Kita menyadari bahwa pertumbuhan dalam bidang apa pun dalam hidup kita memerlukan waktu untuk terjadi. Sesi singkat yang membahas dan mendiskusikan berbagai atribut Kristus tidak dapat membuat kita menjadi ahli. Sebaliknya, kita perlu terlibat dalam proses refleksi dan aktivitas yang disengaja dan berkelanjutan -- ditambah dengan komitmen bersama untuk mempraktikkan apa yang sudah Tuhan nyatakan kepada kita. Kita berdoa agar melalui sesi refleksi dan diskusi ini, baik selama Pertemuan Global maupun sesudahnya, kita dapat belajar dari satu sama lain dan bertumbuh untuk mencerminkan Kristus, baik di dalam Aliansi maupun kepada orang-orang di sekitar kita.
Kita mulai hari ini dengan tema ‘komunitas’.
Baru-baru ini saya melihat semak-semak di taman kami yang mempunyai gugusan bunga dan saya tersadar bahwa ada paralel yang bagus antara bunga-bunga di semak-semak itu dan kita semua dalam komunitas.
Berikut ini adalah gambaran satu bunga dari semak-semak itu. Bunga ini dibuat secara rumit dan indah secara tersendiri. Ini mencerminkan perhatian terhadap detail dari Sang Pencipta.
Namun, ketika kita melihat gugusan bunga, kita akan mendapati dampak dari kumpulan setiap bunga itu jadi berbeda. Ada intensitas warna dan mereka terlihat lebih kuat dan tidak rentan terhadap cuaca dan hama yang dapat merusak atau menghancurkan.
Kemudian kita melihat keseluruhan semak dan bunga-bunganya mempunyai dampak yang berbeda lagi. Kita melihat warna-warni cerah, intensitas keindahan yang tidak kita temukan di satu bunga saja. Ini bukan berarti keindahan atau nilai dari setiap bunga dipertanyakan, tetapi dampak dari keseluruhan semak menjadi jauh lebih besar di taman di mana semak-semak itu tumbuh.
Ketika kita mempertimbangkan peran komunitas sebagai karakteristik Aliansi, kita menyadari bahwa kita adalah komunitas global yang dampaknya dapat lebih besar ketimbang orang-perseorangan yang melayani Misi Tuhan di dalamnya. Kita tahu bahwa analogi apa pun tidak memadai. Kita melihat pentingnya komunitas lebih dari sekadar mencerminkan kemuliaan dan tujuan Kristus. Kita mengupayakan komunitas untuk mendukung, memelihara, mendorong, dan memungkinkan seluruh tubuh untuk berfungsi sebaik-baiknya demi memajukan kerajaan Allah.
Mari kita lihat metafora lain untuk komunitas -- sekawanan burung jalak. (video)
Fenomena ini terlihat di beberapa negara saat senja: sekelompok besar burung jalak berkumpul sebelum bertengger. Ada yang berpendapat bahwa tujuannya ialah untuk menarik kelompok besar bagi kehangatan dan keamanan sepanjang malam, tetapi para ilmuwan tidak yakin mengapa hal itu terjadi. Bagi kita yang berada di luar, hal ini terlihat seperti tarian yang kompleks dan indah. Para ilmuwan sudah mempelajari bagaimana hal itu terjadi dan tampaknya, hanya dibutuhkan sedikit “aturan” untuk menciptakan tampilan yang menakjubkan itu.
- Setiap burung menjaga jarak tertentu antara mereka dan tujuh tetangga terdekatnya
- Mereka terbang secepat mungkin
- Mereka yang berada di luar mencoba bergerak dari tepi lebih jauh ke dalam kelompok.
Hanya ini yang diperlukan sekelompok burung untuk menciptakan tampilan yang luar biasa indah dan anggun ini.
Jika Anda berada di sini, kemungkinan besar Anda berkomitmen untuk menjadi bagian dari Aliansi karena Anda menyadari manfaat menjadi bagian dari sebuah komunitas. Ada keamanan dan kekuatan bersama. Namun, seberapa sering kita memikirkan bagaimana kita mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan hidup dengan baik sebagai sebuah komunitas? Mungkin burung-burung itu tidak menyadari bahwa mereka sedang menciptakan tampilan yang menakjubkan itu. Namun, ketika kita melihatnya, kita tidak hanya melihat keindahan tampilannya, tetapi juga keindahan Sang Penciptanya. Seperti burung-burung jalak itu, kita tidak dapat melihat pemandangan indah yang kita buat karena kita berada di tengah-tengahnya, tetapi pemandangan itu memuliakan Tuhan dan menggenapi tujuan-Nya!
Oleh karena itu, tujuan kita melalui Pertemuan ini dan seterusnya ialah untuk membangun komunitas dengan cara yang mencerminkan kemuliaan Tuhan. Mari kita lihat bagaimana Yesus mendemonstrasikan dan membangun komunitas dalam konteks-Nya. Saya pikir kita juga dapat melihat para murid dan bagaimana mereka menjadi sebuah komunitas yang berasal dari kelompok yang sangat beragam dan terus berkembang menjadi Tubuh Kristus sesudah Yesus mati, bangkit, dan naik ke surga.
Di tabel kita, kita akan membahas pertanyaan-pertanyaan berikut:
Pertanyaan diskusi:
- Bagaimana Yesus menciptakan komunitas? Bagikan beberapa contoh.
- Bagaimana Dia mengajarkan pola pikir komunitas?
- Bagaimana Dia menunjukkan nilai komunitas?
Kemudian pilihlah salah satu dari prinsip-prinsip ini yang akan Anda fokuskan minggu ini. Berbagilah dengan kelompok Anda dan berdoalah untuk satu sama lain. Kami mengimbau Anda menulis secara anonim pada sebuah post-it prinsip yang akan Anda fokuskan. Mari dan bagikanlah di papan tulis di sini. Akan ada waktu selama istirahat untuk membaca apa yang ditulis orang lain.
News
Lihat semua artikel
01/2025 Global
AI, Penerjemahan Alkitab dan Pertemuan Global
Teknologi yang berdampak pada penerjemahan Alkitab juga terbukti menjadi alat yang berguna (dan menyenangkan) bagi para delegasi di Johannesburg.
Baca selengkapnya
Sukacita, lalu kesedihan di Indonesia dan Benin
Injil dalam bahasa Kalumpang diluncurkan secara resmi pada tanggal 31 Oktober 2024, hari yang menandai peringatan reformasi gereja di Indonesia. Perayaan ucapan syukur dipimpin oleh Pdt. Kalvin Barangan, Ketua Gereja Kristen Sulawesi Barat (GKSB). Ini benar-benar hari yang bersejarah karena sebagian masyarakat Kalumpang mendekap Kitab Suci di dadanya sementara sebagian lainnya mengangkatnya tinggi-tinggi untuk pertama kalinya. Pdt. Kalvin Barangan memfasilitasi pendistribusian Kitab Suci sementara masyarakat bergegas mendapatkannya. Sekitar 6.000 kitab Perjanjian Baru di Kalumpang, 60 Alkitab Edisi Pelajaran, dan sekitar 9.000 Alkitab dan komik Alkitab untuk anak-anak dibagikan. Tapi kesedihan menghadang. Di tengah suasana gembira itu, sungguh tak disangka-sangka menjelang tengah malam tanggal 1 November 2024, kami mendapat kabar duka bahwa Ketua GKSB, Pdt. Kalvin Barang, sudah berpulang ke Pemiliknya,” tulis Pendeta Bambang Widjaja, mantan anggota dewan WGA. “Allah yang memberi, Dia juga yang mengambilnya kembali. Yang jelas, hamba Tuhan yang rendah hati ini sudah menjadi sarana kasih karunia-Nya sepanjang hidup dan pelayanannya,” tambah Bambang. Pendeta Kalvin meninggal karena serangan jantung pada tanggal 1 November, sesudah berkhotbah pada peresmian Alkitab sehari sebelumnya. Gelombang berita mengejutkan tentang kematian ini sampai di Aliansi Pertemuan Global, di Johannesburg. “Saya sedih mendengar berita ini karena Pendeta Kalvin adalah pemeran kunci dalam proyek ini,” kata Budi Santoso, Direktur Eksekutif Kartidaya (organisasi Aliansi di Indonesia) Sesudah 15 tahun penerjemahan, pekerjaan tersebut terhenti. Namun Kalvin memobilisasi kembali tim itu dan meluncurkan kembali proyek tersebut selang jeda tiga tahun. “Sesudah menerjemahkan Alkitab bersama tim, Kalvin bekerja keras mengatur peresmian tersebut,” kata Budi. “Meskipun dia tidak ada lagi untuk melanjutkan distribusi, kami tidak akan berhenti.” Budi yakin gereja-gereja di wilayah tersebut akan terus melanjutkan di mana Kalvin berhenti, seraya menambahkan: “Ini bukan pekerjaan kami, ini bukan keinginan kami. Ini pekerjaan Allah dan ini akan terus berlanjut.” Pendeta Bambang Widjaja akan memimpin kebaktian gereja untuk mengenang Pdt. Kalvin Barangan pada hari Senin (4 November). Satu tewas, yang lainnya terluka dalam kecelakaan tim YWAM Satu orang dinyatakan tewas dan dua lainnya luka-luka kritis menyusul kecelakaan multi-kendaraan yang melibatkan tim YWAM yang sedang kembali ke Benin dari pertemuan regional. Tiga belas orang lainnya yang juga terlibat, selamat dan sudah kembali ke Benin. “Kami tidak dapat merilis nama individu tersebut karena saat ini sudah larut malam, dan anggota keluarganya masih diberitahu,” tulis YWAM pada tanggal 2 November. David Hamilton, delegasi YWAM di Pertemuan Global, sedang memfasilitasi pemulangan jenazah. Dikenal luas karena pelayanan penginjilan global yang kreatif dan perawatan medis berbasis kapal, YWAM juga bermitra dengan Aliansi melalui pelatihan penerjemahan Alkitab lisan. Cerita: Isaac Forchie
Baca selengkapnya
01/2025 Afrika
Refleksi Afrika: Potensi pemuda, dan pelatihan
Strategi untuk membawa generasi muda ke dalam gerakan penerjemahan Alkitab dan bagaimana mendefinisikan ulang pengembangan konsultan merupakan beberapa isu yang dibahas oleh para pemimpin Area Afrika pada hari Jumat selama Pertemuan Global 2024.
Baca selengkapnya