Visi untuk Global Connect 2021
Batasan
Ketika saya mulai bekerja untuk Wycliffe UK pada tahun 2009, bagian dari pekerjaan saya adalah mengirimkan pembaruan staf bulanan kepada para anggota yang bekerja di seluruh dunia. Untuk melakukan ini, kami mengambil teks dokumen dan mengubahnya menjadi pdf, melampirkannya ke surel dan menekan “kirim.” Tujuannya adalah untuk menjaga ukuran file tetap kecil untuk memastikannya dapat diunduh oleh orang-orang dengan bandwidth terbatas.

Berbicara dengan Stephen Coertze di Zoom. Jaraknya 7.800 mil atau 12.500 kilometer tapi dia bisa berada di kamar bersamaku.
Dunia telah bergerak jauh sejak saat itu. Hari Saya sering kali mencakup percakapan dengan anggota tim dan teman yang tersebar di seluruh dunia. Biasanya, koneksinya sangat bagus sehingga mereka seolah bisa berada di satu ruangan dengan saya.
Kemajuan teknis membuat kapasitas data tidak lagi menjadi batasan terbesar dalam menjalankan sebuah acara. Dalam beberapa minggu terakhir saya ikut serta dalamForum Komunikasi Aliansi, konferensi tahunan FOBAI, dan ICON dari SIL. Setiap acara distruktur secara berbeda, ditujukan untuk hasil yang berbeda dan memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Setiap acara menggunakan Zoom sebagai platform untuk berhubungan. SIL mengikutsertakan ini dengan Whova, aplikasi acara yang dibuat sesuai pesanan, dan Menti untuk memberikan umpan balik waktu seketika.
Secara pribadi, saya terkesan dengan apa yang Zoom tawarkan untuk pertemuan-pertemuan ini, tetapi saya juga menyadari bahwa saya memiliki keuntungan yang lebih dari banyak peserta.
Rumah saya, dari mana saya bekerja, memiliki koneksi broadband yang cepat dan pasokan listrik yang stabil. Saya berbicara bahasa Inggris sebagai bahasa pertama (satu-satunya!) Saya, jadi saya tidak perlu mengandalkan terjemahan simultan untuk mengikuti apa yang sedang dibahas. Dan Eropa dan Afrika mencakup zona-zona waktu yang berarti pertemuan Sedunia berlangsung pas di sekitar tengah hari saya.
Kemajuan teknologi akan terus memungkinkan lebih banyak orang untuk terhubung dengan baik secara online. Pada waktunya, mereka dapat memberikan solusi efektif untuk cara kita berkomunikasi antarbahasa. Apa yang nampaknya di luar jangkauan teknologi adalah solusi untuk kelelahan yang disebabkan oleh hari yang dimulai terlalu pagi atau diakhiri terlalu malam yang diperlukan untuk menghadiri acara virtual yang diselenggarakan di luar zona waktu Anda.
Solusi
Mengingat semua ini, saya ingin membuat acara Global Connect yang memungkinkan semua peserta untuk mengambil bagian sepenuhnya. Tidak hanya bagi direktur organisasi yang terbiasa berada di panggung global dan berpartisipasi dalam acara yang diselenggarakan dalam bahasa Inggris, tetapi juga anggota tim kunci yang mungkin kurang terpapar dengan anggota-anggota Aliansi lainnya.
Untuk Global Connect, sebagian besar acara pekan ini akan direkam sebelumnya. Ini akan memungkinkan subtitle ditambahkan sebelumnya dan transkrip disediakan bagi mereka yang membutuhkan terjemahan lebih lanjut. Video-video tersebut akan dapat diunduh sehingga dapat dijalankan dari hard drive komputer. Artinya, peserta tidak perlu mengandalkan koneksi internet atau listrik yang andal.
Upacara pembukaan akan disiarkan "secara langsung" pada tiga waktu yang berbeda. Saya berharap ini akan memungkinkan organisasi-organisasi Aliansi di tempat yang berbeda untuk berkumpul pada waktu yang sama untuk sebuah pengalaman bersama. Untuk ini, kami akan membuka ruang Zoom dan mendorong peserta, baik di rumah atau bersama rekan kerja di kantor, untuk menyalakan kamera mereka sehingga kita dapat sekilas saling melihat satu dengan yang lainnya beribadah bersama.
Upacara pembukaan dan kesempatan bagi para direktur eksekutif/presiden organisasi-organisasi Aliansi untuk berbicara dengan Stephen pada Jumat tanggal 17 akan menjadi hanya dua acara dengan waktu yang sudah ditetapkan. Jadi, meskipun ada jadwal yang disarankan untuk Global Connect di situs web, setiap organisasi Aliansi dapat menentukan waktu yang terbaik untuk mereka dan meminimalkan kelelahan saat rapat berlangsung pada jam-jam antisosial.
Keuntungan
Elemen Global Connect yang paling saya sukai adalah acara yang dilangsungkan secara virtual memberi kami kesempatan berpartisipasi seperti yang belum pernah ada sebelumnya. Gantinya dibatasi oleh jumlah orang yang dapat bertemu di lokasi tertentu, seluruh organisasi Aliansi dapat memiliki akses ke seluruh acara.
Alangkah baiknya jika staf yang biasanya bekerja di kantor dapat menonton bersama dan mendiskusikan apa yang telah mereka dengar.
Ini dapat diperluas hingga mengundang anggota staf yang berbasis di lokasi lain untuk bergabung dengan grup diskusi virtual yang diselenggarakan oleh organisasi asal mereka.
Bahkan mungkin ada kalanya organisasi tetangga akan menghabiskan waktu untuk rapat bersama sehingga mereka dapat memperoleh perspektif yang berbeda dari yang mereka miliki sendiri. Beberapa bahkan dapat terhubung dengan organisasi-organisasi lain di berbagai belahan dunia untuk berdoa bersama dan membagikan apa yang telah Tuhan katakan kepada mereka.
Hasil
Kita sering berpikir tentang konferensi-konferensi dalam hal menetapkan tujuan-tujuan dan agenda-agenda yang berlaku secara universal. Dalam dunia yang kompleks, strategi ini menjadi semakin sulit untuk diterapkan. Ide di balik Global Connect sedikit berbeda. Organisasi-organisasi Aliansi akan terpapar oleh informasi serupa tetapi kemudian dapat mengambil masukan itu dan mendiskusikannya sendiri, dengan teman dan dengan mitra, sebelum memutuskan bagaimana itu berlaku untuk situasi mereka.
Kami percaya bahwa akan ada contoh-contoh individu dan organisasi yang terinspirasi dan tertantang. Ini dapat dibagikan setelah acara, dan riaknya akan terus bertumbuh hingga tahun 2022 dan seterusnya.
News
Lihat semua artikel
01/2025 Global
AI, Penerjemahan Alkitab dan Pertemuan Global
Teknologi yang berdampak pada penerjemahan Alkitab juga terbukti menjadi alat yang berguna (dan menyenangkan) bagi para delegasi di Johannesburg.
Baca selengkapnya
Sukacita, lalu kesedihan di Indonesia dan Benin
Injil dalam bahasa Kalumpang diluncurkan secara resmi pada tanggal 31 Oktober 2024, hari yang menandai peringatan reformasi gereja di Indonesia. Perayaan ucapan syukur dipimpin oleh Pdt. Kalvin Barangan, Ketua Gereja Kristen Sulawesi Barat (GKSB). Ini benar-benar hari yang bersejarah karena sebagian masyarakat Kalumpang mendekap Kitab Suci di dadanya sementara sebagian lainnya mengangkatnya tinggi-tinggi untuk pertama kalinya. Pdt. Kalvin Barangan memfasilitasi pendistribusian Kitab Suci sementara masyarakat bergegas mendapatkannya. Sekitar 6.000 kitab Perjanjian Baru di Kalumpang, 60 Alkitab Edisi Pelajaran, dan sekitar 9.000 Alkitab dan komik Alkitab untuk anak-anak dibagikan. Tapi kesedihan menghadang. Di tengah suasana gembira itu, sungguh tak disangka-sangka menjelang tengah malam tanggal 1 November 2024, kami mendapat kabar duka bahwa Ketua GKSB, Pdt. Kalvin Barang, sudah berpulang ke Pemiliknya,” tulis Pendeta Bambang Widjaja, mantan anggota dewan WGA. “Allah yang memberi, Dia juga yang mengambilnya kembali. Yang jelas, hamba Tuhan yang rendah hati ini sudah menjadi sarana kasih karunia-Nya sepanjang hidup dan pelayanannya,” tambah Bambang. Pendeta Kalvin meninggal karena serangan jantung pada tanggal 1 November, sesudah berkhotbah pada peresmian Alkitab sehari sebelumnya. Gelombang berita mengejutkan tentang kematian ini sampai di Aliansi Pertemuan Global, di Johannesburg. “Saya sedih mendengar berita ini karena Pendeta Kalvin adalah pemeran kunci dalam proyek ini,” kata Budi Santoso, Direktur Eksekutif Kartidaya (organisasi Aliansi di Indonesia) Sesudah 15 tahun penerjemahan, pekerjaan tersebut terhenti. Namun Kalvin memobilisasi kembali tim itu dan meluncurkan kembali proyek tersebut selang jeda tiga tahun. “Sesudah menerjemahkan Alkitab bersama tim, Kalvin bekerja keras mengatur peresmian tersebut,” kata Budi. “Meskipun dia tidak ada lagi untuk melanjutkan distribusi, kami tidak akan berhenti.” Budi yakin gereja-gereja di wilayah tersebut akan terus melanjutkan di mana Kalvin berhenti, seraya menambahkan: “Ini bukan pekerjaan kami, ini bukan keinginan kami. Ini pekerjaan Allah dan ini akan terus berlanjut.” Pendeta Bambang Widjaja akan memimpin kebaktian gereja untuk mengenang Pdt. Kalvin Barangan pada hari Senin (4 November). Satu tewas, yang lainnya terluka dalam kecelakaan tim YWAM Satu orang dinyatakan tewas dan dua lainnya luka-luka kritis menyusul kecelakaan multi-kendaraan yang melibatkan tim YWAM yang sedang kembali ke Benin dari pertemuan regional. Tiga belas orang lainnya yang juga terlibat, selamat dan sudah kembali ke Benin. “Kami tidak dapat merilis nama individu tersebut karena saat ini sudah larut malam, dan anggota keluarganya masih diberitahu,” tulis YWAM pada tanggal 2 November. David Hamilton, delegasi YWAM di Pertemuan Global, sedang memfasilitasi pemulangan jenazah. Dikenal luas karena pelayanan penginjilan global yang kreatif dan perawatan medis berbasis kapal, YWAM juga bermitra dengan Aliansi melalui pelatihan penerjemahan Alkitab lisan. Cerita: Isaac Forchie
Baca selengkapnya
01/2025 Afrika
Refleksi Afrika: Potensi pemuda, dan pelatihan
Strategi untuk membawa generasi muda ke dalam gerakan penerjemahan Alkitab dan bagaimana mendefinisikan ulang pengembangan konsultan merupakan beberapa isu yang dibahas oleh para pemimpin Area Afrika pada hari Jumat selama Pertemuan Global 2024.
Baca selengkapnya